Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi (KBKT) Lansekap Kabupaten Sintang
Ringkasan Eksekutif
Lansekap Kabupaten Sintang dengan luas wilayah 2.163.500 hektar secara fisik, ekologis dan social mengandungi Nilai Konservasi Tinggi di dalam lansekapnya. Kajian nilai konservasi tinggi lansekap ini menemukan NKT dimana tidak hanya terkait lansekap kabupaten Sintang tetapi juga terkait dengan Lansekap yang berbatasan dengan lansekap ini.
Kajian ini menemumukan sebagian besar Nilai Konservasi Tinggi yang ada di Lansekap Kabupaten Sintang telah terlindungi oleh kebijakan konservasi dari Pemerintah dan sebagian lainnya terdapat pada kawasan budidaya kehutanan dan atau pada kawasan penggunaan lainnya atau APL.
Kondisi dari Nilai konservasi tinggi di kawasan budidaya sebagian berada di kawasawan Konsesi Kehutanan maupun konsesi perkebunan kelapa sawit., dan sebagian pula dari kawasan nilai konservasi tinggi teridentifikasi tersebut telah terkonversi menjadi menjadi areal budidaya perkebunan atau dalam rencana konversi menjadi areal perkebunan. Rekomendasi pengelolaan bagi kawasan teridentifikasi di areal budidaya adalah dengan menganjurkan identifikasi dalam tingkat unit pengelola dari areal seperti pada konsesi kehutanan dan perkebunan. Disadari kajian ini mendapatkan banyak kesulitan didalam proses mengidentifikasi pada level landsekap terkait keterbatasan data terlebih pada aspek social budaya. Diperlukan dukungan semua pihak di dalam pengelolaanya, terutama dari kebijakan pemerintah kabupaten untuk dapat melindungi nilai konservasi tinggi yang teridentifikasi.
Temuan dari identifikasi NKT di Lansekap sintang dapat dilihat pada table berikut ini ;
NKT |
Komponen (Simplified) |
Ada |
Potensial Ada |
Temuan |
NKT. 1 Kawasan dengan tingkat keanekaragaman hayati |
NKT. 1.1. Kawasan yang memberikan fungsi pendukung |
|
|
– 3 lokasi – Ditemukan – Ditemukan |
|
NKT 1.2. Species Hampir Punah |
|
|
– Ditemukan Jenis-Jenis Dipeterocarpaceae dalam kategori Critically Endangered (CR). – Habitat teridentifikasi pada hutan dataran rendah s.d. hutan pegunungan dengan |
|
NKT 1.3 Habitat bagi species yang terancam, |
|
|
– Ditemukan habibat bagi Lophura bulweri, Picnonotus zeylanicus, Pongo Pigmaeus, Presbitis rubicunda, Helartos Habitat dari species-species tersebut diatas meliputi hutan dataran |
|
NKT 1.4 |
|
|
– Kawasan hutan pegunungan yang merupakan Important Bird Area (IBA) terindikasi sebagai area migrasi (persinggahan) bagi species burung migran termasuk species Enggang Gading dan Enggang Badak. |
NKT. 2. |
NKT 2.1. Lansekap Luas dengan kapasitas menjaga |
|
|
– Ditemukan satublok hutan dengan luas 432.119 hektar |
|
NKT. 2.2 Kawasan dengan dua atau lebih ekosistem |
|
|
– Ditemukan area peralihan dari betuk lahan (ekosistem) dataran (plain) menuju area terrace, |
|
NKT 2.3 Kawasan yang mengandung populasi dari |
|
|
– Menggunakan species payung dari species Orangutan dan species Enggang Badak ditemukan blok-blok hutan yang masih mengandungi |
NKT. 3. Kawasan yang mempunyai ekosistem langka atau |
|
|
– Ditemukan Ekosistem langka ; Klaru (KLR), Pulau Sebatik (PST) dan Tambera (TBA). – Ditemukan ekosistem terancam ; Beliti (BLI), Honja (HJA), Keremui (KRU), Maput (MPT), Pendreh (PDH), Pakalunai (PLN), Tandur (TDR), Tewai Baru (TWB), Teweh |
|
NKT. 4. Kawasan yang menyediakan jasa-jasa |
4.1. Kawasan atau ekosistem yang penting sebagai |
|
|
– Ditemukan ekosistem Rawa gambut ; Mendawai, SuhaidBeriwit dan Beliti, ekosistem rawa air tawar dan riparian; Beliti dan Klaru, dan hutan di perhuluan DAS yang merupakan hutan tangkapan air (hutan berawan); Bukit Pandan, Maput, Beriwit , Pendreh , Telawi dan Tandur. |
|
4.2. Kawasan yang penting bagi pengendalian erosi |
|
|
– Hasil analisis USLE vs Soil Depth ditemukan areal dengan kriteria Berat dan Sangat Berat |
|
4.3. Kawasan yang berfungsi sebagai sekat alami untuk mencegahnya kebakaran |
|
|
– Hasil analisis hotspot dan tutupan lahan ditemukan vegetasi (ekosistem) yang dapat menahan meluasnya kebakaran hutan dan lahan yang terdiri dari hutan rawa sekunder dan hutan lahan kering sekunder. |
NKT. 5. Kawasan yang mempunyai fungsi penting untuk |
|
|
– Secara umum budaya masyarakat tradisional masih |
|
NKT. 6. Kawasan yang mempunyai fungsi penting untuk |
|
|
– Terkait dengan |