BANDA ACEH – Bayi orangutan liar lahir di Pusat Reintroduksi Orangutan Sumatera Jantho, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Bayi orangutan tersebut kemudian diberi nama Mameh (Manis).
Mameh menjadi bayi orangutan kedua yang lahir di alam liar sekaligus menjadi bayi orangutan betina pertama dari hutan reintroduksi Jantho yang dikelola oleh Program Konservasi Orangutan Sumatra (SOCP).
SOCP pertama kali mulai melepasliarkan orangutan sitaan ke hutan Jantho pada tahun 2011 dan sampai saat ini telah membebaskan 100 orangutan.
Penemuan Mameh berawal dari pantauan tim SOCP yang melihat sesuatu yang berbeda. Induk Mameh bernama Mongki terlihat sedang membawa bayi yang baru lahir pada 7 November lalu.
“Berdasarkan laporan visual diketahui bayi orangutan liar tersebut adalah betina,” kata kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Sapto Aji Prabowo
Sapto menjelaskan, Mongki disita dari seorang pengusaha di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat. Kondisinya saat itu leher terikat ke kandang di sebuah garasi mobil. Setelah menjalani karantina dan rehabilitasi selama 1,5 tahun, Mongki dilepasliarkan ke hutan Jantho pada Juni 2011.
“Kami telah bekerja keras di Jantho, secara bertahap membangun populasi baru orangutan dan mempertahankannya. Tujuannya adalah untuk menciptakan populasi liar yang sepenuhnya mandiri dan lestasi atas spesies yang terancam punah ini,” katanya.
Kelahiran Mameh ini, diharapkan mampu bertahan hidup lama dan menghasilkan beberapa bayi lainnya. “Hal ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap kelangsungan hidup populasi baru di hutan Jantho, dan kelangsungan hidup spesiesnya secara keseluruhan. Sekali lagi kami semua sangat senang dengan kabar ini,” ujarnya.
Sapto menambahkan, kelahiran kedua bayi ini merupakan pertanda bahwa populasi baru orangutan berjalan dengan baik. Namun ia tetap meminta agar timnya selalu mewaspadai pemburu satwa dilindungi tersebut.
“Padahal aturannya cukup jelas, adalah ilegal untuk menangkap, membunuh, memperdagangkan, memiliki atau bahkan mengangkut orangutan di Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, Manajer Pusat Reintroduksi dan Release Orangutan di Jantho, Muhklisin mengatakan, kehadiran Mameh awal dari populasi baru. “Bayi betina pertama ini memberi kita harapan baru bahwa kita benar-benar akandapat mencegah kepunahan satwa langka ini,” tuturnya.
(ris)
Source: https://news.okezone.com